Medinafm (Garut) – Dilansir dari Pikiran-Rakyat.Com Keberadaan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasik (Cigatas) yang kini berubah menjadi jalan tol Bandung-Cilacap sudah benar-benar dinantikan. Bukan hanya pemerintah yang menantikan keberadaan jaln tol tersebut tapi juga masyarakat di Kabupaten Garut mengingat akan sangat banyak manfaat yang akan dirasakan.
Apalagi kini sudah dapat dipastikan jika jalan tol Bandung-Cilacap itu akan melewati kawasan perkotaan Garut. Hal ini tentu sangat disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Garut karena keberadaan jalan tol itu diyakini bisa mengatasai masalah kemacetan yang selama ini sering terjadi.
Kepastian jika tol Bandung-Cilacap akan melewati kawasan perkotaan Garut diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan. Menurutnya, hal itu bahkan sudah menjadi kepoutusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Benar, saya sudah mendapatkan kepastian dari Pemprov Jabar bahwa tol Bandung-Cilacap akan melewati kawasan perkotaan Garut. Penlok (penentuan lokasi)-nya pun sudah siap,” ujar Rudy, Jumat 27 September 2019.
Dua gerbang tol
Informasi lain yang sudah didapatkan terkait tol Bandung-Cilacap, tutur Rudy, juga akan adanya dua gerbang tol di wilayah Garut. Gerbang tol pertama akan berada di kawasan Kecamatan Banyuresmi dan gerbang kedua ditetapkan berada di kawasan kota tepatnya di sekitar Cimaragas, Kecamatan Cilawu.
Rudy menilai keberadaan dua gerbang tol itu sudah cukup baik dan sangat membantu meskipun idealnya ada tiga gerbang tol di Garut. Sebelumnya pihaknya memang sudah mengajukan agar di Garut ada tiga gerbang tol untuk lebih mempermudah akan tetapi yang direalisasi Pemprov Jabar hanya dua gerbang tol.
Keberadaan dua gerbang tol itu dinilai Rudy akan sangat membantu kelancaran akses jalur darat menuju Garut. Selama ini akses menuju Garut sering mengalami kemacetan terutama di sekitar Kadungora hingga Tarogong sehingga sangat hal ini sangat mengganggu.
Dikatakannya, total panjang jalan tol yang terdapat di wilayah Kabupaten Garut mencapai 27 kilometer. Ada beberapa wilayah kota yang akan terlintasi jalan tol di antaranya kawasan Tarogong Kaler.
Rudy menegaskan, Pemkab Garut sendiri sudah sangat siap untuk menyambut pembangunan tol Bandung-Cilacap ini. Sebagai penunjang, pihaknya pun menyiapkan pembangun akses jalan keluar atau menuju tol dari anggaran daerah agar bisa memperlancar akses menuju Garut.
“Tentu kami sudah harus siap menyambut pembangunan tol di daerah kami ini. Kami bahkan sangat bersyukur di daerah kami ada tol apalagi melewati jalur kota,” katanya.
Perlancar transportasi
Disampaikan Rudy, keberadaan tol Bandung-Cilacap yang melintasi Garut ini akan sangat besar pengaruhnya bagi Kabupaten Garut. Bukan hanya memperlancar transportasi tapi juga hal ini sangat berdampak terhadap pengembangan potensi pariwisata.
Sebagaimana dikteahui, tambahnya, selama ini banyak wisatawan yang mengeluhkan lamanya waktu tempuh untuk menuju Garut akibat banyaknya titik kemacetan. Dari Bandung ke Garut saja kalau weekend waktu tempuhnya bisa sampai empat jam padahal normalnya hanya 1,5 jam.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Garut, Enan menyatakan pihaknya tentu akan mendorong program pembangunan jalan tol yang melintasi Garut. Ia bahkan berharap agar pembangunannya bisa secepatnya terlaksana.
Sama halnya dengan Bupati, Enan juga menganggap keberadaan dua gerbang tol di Garut ini kurang ideal. Paling tidak di Garut ada tiga gerbang tol dan ini akan sangat ideal dan menimbulkan dampak yang sangat luar bisa terhadap perkembangan objek wisata sekaligus perekonomian warga. (*)