Medinafm (Garut) – Pemprov Jabar merekomendasikan kabupaten/kota di Jabar yang sudah masuk zona biru untuk memberlakukan new normal. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam membuat keputusan, Pemprov Jabar selalu mengacu pada penelitian ilmiah. Dari hasil evaluasi, di Jabar ada 15 kota/kabupaten yang sudah masuk dalam zona level biru.
Sehingga, menurut Ridwan Kamil, ke 15 daerah ini sudah bisa menerapkan new normal atau tatanan normal baru, atau yang disepakati disebut sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jawa Barat.
“Sekolah belum boleh walaupun sudah zona biru karena nanti akan diteliti dulu,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (29/5).
Emil pun meminta, daerah yang berada di Zona Biru untuk bersiap melaksanakan AKB, termasuk bagi kepala daerah untuk segera mengeluarkan Surat Edaran maupun protokol selama AKB.
“Kalau sekolah, nantinya dibuka terakhir kalau sudah tak ada ancaman luar biasa. Ini juga harus ada pengetatan pengawasan,” katanya.
Nantinya, kata Emil, AKB akan dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama, membuka kembali rumah-rumah ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tahap kedua adalah bidang ekonomi, yakni industri dan perkantoran karena dinilai memiliki risiko kecil orang hilir mudik. Tahap ketiga, yakni mulai membuka ritel atau mal. “Jadi masyarakat jangan euforia, (AKB) akan dilakukan bertahap. Tahapan ini dievaluasi per tujuh hari atau seminggu. Jika angka kurang baik, bisa saja (Zona Biru) PSBB lagi. (Daerah) yang siap 1 Juni silakan (AKB), yang belum jangan dipaksakan,” papar Emil.
Emil menambahkan, akan ada 21 ribu aparat, terdiri dari 17 ribu personel kepolisian dan 4 ribu personel TNI yang akan mengawal AKB selama 14 hari. TNI/Polri, sesuai arahan presiden, akan memastikan bahwa protokol kesehatan yakni jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan tetap dilakukan.
Selain itu, kata dia, selama AKB, Kang Emil memastikan bahwa pihaknya akan merilis sekitar 400 ambulance dengan alat rapid test untuk melakukan pengetesan masif. “Ini untuk memastikan, jangan sampai AKB menghilangkan kewaspadaan (terhadap penularan COVID-19). Nanti ambulance keliling di kawasan (kerumunan) yang diwaspadai,” katanya. (Republika.Co.Id)