Medinafm (Garut) – Ketua PKK Kabupaten Garut, yang juga Ketua Korwil IV PKK Jabar, Diah Kurniasari, Minggu (12/04/2020), menghadiri acara teleconference bersama Ketua PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya. Turut pula dihadiri para ketua PKK yang terkena pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dalam penangan wabah Covid-19, yaitu Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Bogor.
Ketua Korwil IV PKK Jabar, Diah Kurniasari, mengatakan, dalam upaya mendukung persiapan PSBB di lima kabupaten/kota, pihaknya akan selalu mengingatkan anggota korwilnya, seperti Kota Cimahi, Kota Bandung, dan zona merah lainnya, bila di kemudian hari harus diberlakukan PSBB, seperti Bodebek.
“Tadi kami membahas bagaimana langkah upaya menghadapi pemberlakuan PSBB melalui pembatasan aktivitas mulai dari transportasi, ojek online, sekolah, dan kegiatan keagamaan yang melibatkan massa yang banyak,” ujar Diah, di Garut Command Center.
Sebagai Ketua Korwil IV yang membawahkan 11 PKK Kabupaten/kota, diminta untuk turut membantu 5 kabupaten/kota yang terkena pemberlakuan PSBB, mengingat mereka dibatasi aktivitasnya, terutama para pelaku ekonomi, “PKK diminta untuk buka dapur umum. Jadi nanti Ibu-ibu yang ada di Korwil IV akan membagikan nasi bungkus,” ucapnya.
Diah juga mengisyaratkan, PKK Kabupaten Garut, yang juga masuk Divisi Pencegahan pada Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Garut, selain melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya covid-19, rencananya akan membagikan sembako, terutama bagi mereka yang tidak tersentuh program PKH, bantuan provinsi dan Dinsos. “Sebelum Ramadhan akan dibagikan sembako bagi mereka yang tidak tersentuh program PKH. Nanti dari PKK, Dharma Wanita (DW), GOW, dan Baznas Insha Allah akan membantu untuk mengumpulkan sembako dengan diatur pembagiannya guna menghindari kerumunan massa,” kata Diah.
Agar tepat sasaran, imbuhnya, pihaknya akan menyisir mereka yang benar-benar belum mendapatkan bantuan. “Kami akan berkumpul dengan para Ketua DW, GOW, termasuk Jabar Bergerak, dengan sasaran padat penduduk,” ujar Diah menambahkan.
Sebagai Ibu nomor satu di Kabupaten Garut, Diah menghimbau agar masyarakat tetap sabar, waspada, namun tidak panik, hingga wabah Covid-19 ini cepat berlalu, terlebih akan memasuki bulan Ramadhan. “Kalau benar-benar cinta Indonesia, tetap di rumah aja dulu, jangan membandel,” harapannya. (*)