Medinafm (Garut) – Indonesia tidak pernah kehabisan bakat-bakat baru di genre musik dangdut. Salah satunya adalah Vianty Arvy, penyanyi baru Sony Music Entertainment Indonesia yang siap merilis single pertamanya “Ngambang.”
Single “Ngambang” ciptaan Arya Bhima ini terinspirasi dengan melihat banyaknya cerita anak-anak muda yang merasa diberi harapan palsu oleh pasangan hingga hubungan mereka tidak ada kejelasan alias “ngambang.” Dari situasi itulah, Arya menciptakan lagu dengan lirik yang catchy dan dikemas dengan konsep musik dangdut koplo yang asyik. “Di awal tahun, aku dapat lagu ini. Liriknya menarik dan musiknya juga masuk ke telinga sehingga aku langsung setuju menjadikannya single pertama,” Vianty menjelaskan.
Selain dari segi lirik dan musik, penyanyi kelahiran Bandung, 4 September, ini juga merasa bahwa tema yang diusung dekat dengan siapa saja. “Menurutku, lagu “Ngambang” mewakili perasaan resah yang sering dialami kebanyakan pasangan saat ini. Hubungan yang diawali dengan kata-kata, “Kita jalanin dulu aja, ya,” tapi tidak juga ada kepastian setelah sekian lama. Menjalin hubungan seperti ini layaknya naik komidi putar, berputar di situ-situ saja dan nggak ada kemajuan. Aku sendiri pernah mengalami kondisi seperti ini, jadi rasanya seperti menceritakan pengalaman pribadi,” ungkapnya sambil tertawa.
Dengan mengusung dangdut murni, Githa Glink yang mengerjakan musik “Ngambang” menyelipkan unsur-unsur musik tradisional, seperti suling rampak kendang dan angklung yang dikemas secara modern. “Pengerjaannya cukup lama dari awal menerima lagu, recording, hingga mixing dan mastering karena terhalang pandemi. Aku bersyukur, akhirnya single ini siap dirilis dan didengarkan para pencinta musik Indonesia,” papar Vianty lgi.
Sosok Vianty Arvy sebagai penyanyi single “Ngambang” sendiri dianggap pemilihan yang tepat oleh Arya Bhima. “Menurutku, Vianty Arvy bisa mewakili kaum muda. Dengan paras cantik dan karakter suara yang tidak terlalu dangdut, dia bisa membawakan lagu ini dengan pas sehingga “Ngambang” menjadi lagu dangdut yang fresh dan terasa kekinian.”
Vianty, yang mengagumi Evie Tamala dan penyanyi Korea Selatan IU, ini berharap bahwa karya perdananya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, bisa dinikmati, dan mewakili perasaan yang tengah terjebak di dalam hubungan yang penuh ketidakjelasan alias ngambang.
“Aku ingin karya pertamaku ini bisa diterima dan menghibur masyarakat, terlepas apakah mereka pernah mengalami situasi yang dijadikan tema dalam single pertamaku ini atau tidak. Karena menurutku, dangdut itu adalah musik yang bisa masuk ke kalangan mana pun. Siapa saja bisa menikmatinya karena musiknya easy listening dan bisa mengubah suasana hati (mood booster). Meski liriknya sedih, tapi kita bisa tetap goyang mengikuti irama.” Ujar Arvy.
Vianty juga ingin terus mengeksplorasi genre musik dangdut melalui karya-karya berikutnya.
“Memang, niat untuk mencoba genre lain sempat terlintas. Tapi, daripada mencoba genre lain, aku lebih ingin mendalami lagi musik dangdut. Selain sudah nyaman di genre ini, aku juga ingin menggali banyak pengetahuan mengenai musik dangdut, baik itu dengan belajar sendiri atau pun melalui kolaborasi dengan musisi-musisi dangdut lainnya. Semoga saja keinginan aku itu bisa terwujud.” Pungkasnya (*)