Medinafm (Garut) – Ada yang unik dari Tika Pagraky. Penyanyi asal karang asem Bali yang naik daun bersama Dewi-Dewi ini secara mengejutkan merilis sebuah single Pertama berbahasa Indonesia yang Berjudul WANITA SEPERTIKU. Sebelumnya Tika telah merilis beberapa lagu dengan bahasa Bali, kali ini sangat berbeda.
Menurut Tika, “Lagu ini adalah lagu spesial untuk para Wanita kuat di seluruh Indonesia. Dan ini pertama saya merilis single solo dengan bahasa Indonesia”. Ungkap Wanita dengan nama asli Niwayan Ika Mulaning Pagraky ini.
Lagu ini mengisahkan tentang seorang wanita yang tidak di anggap oleh kekasihnya, Namun hal itu tidak lantas membuat sang wanita patah arang. Karena ia yakin, bahwa ia adalah wanita terbaik dalam hidup kekasihnya. Namun sekali lagi, keunikan dari lagu ini adalah dimana lirik dan syairnya simpel yang tentu berkolaborasi dengan suara indah nan khas dari Tika Pagraky yang akan menghipnotis siapapaun juga yang mendengarkannya.
Catur Septembrianto A&R dan Produser Mans Entertainment menuturkan Tika adalah musisi asal Bali yang memiliki karakter unik dan siap kembali bersaing di kancah musik nasional.
“Tika memiliki warna suara dengan ciri khas yang kuat. Single ini adalah kado spesial yang Mans Entertainment berikan untuk Tika karena di rilis tepat pada hari ulang tahunnya Tanggal 15 Mei 2020 ini. Disisi lain, Tika juga ingin menguatkan para wanita di Indonesia agar tegar jika menghadapi gelombang cobaan dengan pasangannya”. Tutur Catur
Mengulang kesuksesan Sang Penggoda yang di bawakan oleh tata Janetta dan Maia Estianti, Mans Entertainment kembali merilis lagu dengan tema yang menguatkan para wanita di Indonesia. Dan dalam Single ini pula, Tika menegaskan kepada para penggemar dan masyarakat Bali, bahwa ia Sebagai seorang musisi yang siap mengambil peran dalam memajukan musik Indonesia. Tika berharap singlenya ini mampu mendapatkan tempat dihati para pendengar dan menjadi sumbangan karya bagi kemajuan industri musik tanah air.
“Semoga dapat di terima oleh masyarakat Indonesia dan menjadi karya yang di kenang kedepan”. Tutup Tika (*)