Medinafm (Garut) – KRIST SEGARA nama baru di industri musik pop Indonesia. Debut pertamanya dengan merilis single pop bersama DUAKSARA yang berjudul “Sebuah Cerita”. Sejak singlenya diputar di radio-radio di Indonesia pada Februari 2019 lalu, nama Krist Segara tercatat sebagai penyanyi pendatang baru.
KRIST SEGARA adalah seniman muda berbakat kelahiran tahun 90-an asal Blora Jawa Tengah. Kemunculannya di industri musik etnik dangdut memang mengejutkan. Tak ingin disebut penyanyi yang sedang mencari jati diri, Krist Segara lebih nyaman dengan istilah “hak bermusik adalah hak setiap orang”.
Menurutnya berkarya di jalur musik adalah kebebasan yang tak terhingga. Kemunculannya dengan merilis album dangdut koplo Jawa berisi 11 track lagu adalah sebuah kebanggan tersendiri. Semua lagu ditulisnya sendiri. Di salah satu singlenya yang diproduksi oleh SUJU Music, Krist Segara bahkan menggandeng artis wanita muda berbakat asal Kediri Jawa Timur Happy Asmara. Sebuah karya dangdut ‘OPLOSAN CIU” adalah kolaborasi penyanyi milenial KRIST SEGARA bersama HAPPY ASMARA.
Krist Segara mengatakan sengaja menggandeng Happy Asmara untuk menjadi teman duetnya karena kemunculanya pun bukan sebagai artis cover melainkan produktif merilis lagu officialnya sendiri.
“Karena buat saya bisa bernyanyi di atas panggung membawakan karya officialnya sendiri itu kepuasannya berbeda dan ada kepuasan tersendiri ketika lagu official kita di nyanyikan orang lain dari pada membawakan lagu orang lain. Apalagi sekarang jamannya musisi cover lebih sukses dari pada penyanyi aslinya. Buat saya pribadi kemunduran kualitas menjadi pekerja seni sih”. Tutur Krist Segara.
Menghadapi ketatnya persaingan musik saat ini khususnya musik dangdut, Krist Segara optimis single dan albumnya bisa di terima masyarakat.
“Kalau aku seratus persen optimis sih! Setidaknya kan saya udah mencoba dan pernah merilis album sendiri bukan hanya jadi artis cover lho ya! Hehehe…ini juga alasan saya mau melilis album bukan sekedar keluarkan single lagu,” tambahnya.
Single OPLOSAN CIU berkisah tentang seorang pemuda pencandu alkohol jenis ciu oplosan yang mencoba meyakinkan pasangan wanitanya kalau dirinya sudah berhenti minum alkohol. “Konsepnya sederhana sih. Alih-alih ikut menyadarkan remaja yang masih suka mabuk-mabukan agar berhenti merusak diri sendiri,” Jelas Krist.
Selintas tentang album “PATAH HATI MENDING DI JOGETI “. Album ini berisi 11 track lagu Jawa. Album ini boleh dibilang unik karena materi lagu bervariasi.
“Macem-macem sih, ada yang tentang kritik sosial politik, jatuh cinta, patah hati ada juga lagu untuk seorang ibu ada tentang persahabatan tapi masih di dominasi kisah percintaan sih, Jatuh cinta patah hati gitu-gitu”. katanya.
“Tagline album PATAH HATI MENDING DI JOGETI ini saya ambil jujur memang dari kata-kata sobat ambyar sih. Mas Didi Kempot adalah seniman yang sangat saya kagumi. Beliau karya-karyanya sangat konsisten menulis karya-karyanya sampai sekarang,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan apa yang mebedakan KRIST SEGARA dengan penyanyi pria muda Jawa lainnya seperti Denny Cak Nan, Ndarboys, Ilux, Guyon Waton, dan lainnya Krist mengatakan sangat menghargai karya-karya mereka.
“Secara karya tentunya mereka-mereka semua bagus-bagus ya, karena saya pun suka sama materi mereka. Bahkan sempat saya bawakan di atas panggung juga tapi pastinya konsep materi lagunya beda, suara vocal nya pun beda. Semua lagu saya tulis sendiri dan saya sendiri sebagai arrangernya . Tanpa ada yang beli lagu musisi lain untuk di album pertama ini lho ya! Tapi biar penikmat musik aja deh yang menilai dan tidak usah tanya harapannya apa lah ya hahahahaha!? Karena harapan musisi rilis album pasti diterima ke masyarakat dan sukses biar bisa produktif berkarya hahahahhaa!” tutur Krist Segara mengakhiri obrolannya.(*)