Medinafm (Garut) – Para penggemar Vagetoz sedang berbahagia. Pasalnya, baru enam bulan lalu merilis single, grup yang beranggotakan Teguh Permana (vokal), Acep Gunawan (gitar), Irman alias Nuki (gitar), Budi alias Eboth (Bass), Rudi alias Uday (drum) ini kembali lagi dengan single terbaru mereka yang berjudul Coba Bertahan.
Kehadiran single ini sekaligus untuk memberi semangat kepada para musisi lain untuk terus berkarya. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 membuat ruang gerak menjadi serba terbatas. Apalagi untuk para musisi.
Banyak jadwal manggung yang dibatalkan akibat tidak diperbolehkannya terjadi kerumunan. Namun bagi Vagetoz, semua itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap membuat karya baru.
Hingga akhirnya, single berjudul Coba Bertahan pun resmi dirilis. Seperti lagu-lagu Vagetoz yang lain, single ini juga hasil karya Teguh Permana, sang vokalis. Liriknya pun ditulis berdasarkan pengalaman pribadinya.
”Proses lagu ini sebenarnya sudah cukup lama saya buat dan inspirasinya sendiri sebenarnya hampir semua lagu yang saya buat dari pengalaman pribadi,” ujar Teguh.
Benang merah dari cerita lagu ini adalah mengenai seseorang yang mencintai pasangannya dengan tulus. Walaupun dia tahu pasangannya tersebut selingkuh, dia coba bertahan dan berharap pasangannya dapat berubah.
Secara cerita, Teguh memang pernah mengalaminya. Sebuah kekecewaan karena sang pasangan telah merusak kepercayaannya.
”Ini pun pernah saya alami. Cuma nggak persis banget dengan apa yang saya tuangkan dalam lagu ini,” ungkap Teguh.
Ada cerita tersendiri saat pengerjaan lagu ini. Menurut Teguh, proses rekaman dilakukan di dua tempat. Yaitu di studio pribadi miliknya dan di studio seorang temannya.
Awalnya semua berjalan mulus. Bahkan proses rekaman pun telah memasuki tahap akhir. Namun tiba-tiba saja, kendala teknis pun dialami oleh mereka. Komputer teguh rusak dan menyebabkan semua data lagu ini hilang.
”Data semua hilang. Backupnya ada di teman saya. Salahnya kita nggak ada backup an lagi di hardisk eksternal. Kita nggak kepikiran,” jelas Teguh.
Saat itu mereka berpikir jika masih ada satu data lagi di studio yang lain. Namun ternyata para personil Vagetoz harus gigit jari karena data-data tersebut juga terkena virus.
”Ternyata pas mau ngambil datanya, teman saya ngabarin komputernya kena virus, semua habis termasuk data Vagetoz. Akhirnya kita ngulang kembali, recording dari awal lagi,” jelas teguh.
Masalah tak berhenti disitu. Teguh juga sempat harus mengulang pengisian vokal lantaran ia merasa jika vokalnya kurang sempurna.
”Saat itu kondisi saya lagi nggak fit, suara habis tapi saya maksain nyanyi dikit-dikit. Nggak langsung dihajar. Setelah beberapa hari saya dengar lagi, kok gini nih. Mungkin saya belum sadar ternyata powernya kurang dan penghayatan juga kurang. Akhirnya saya harus take vokal lagi,” kata teguh sambil tertawa.
Secara keseluruhan, lagu ini memang memiliki makna yang cukup dalam. Aransemennya pun cukup sederhana.
”Yang bikin beda dari cerita lagu dan pembawaaan saya nyanyi. Di lagu ini kan cukup sedih. Rasanya berbeda dari lagu sebelumnya,” beber Teguh.
“Yang ingin kita tawarin bukan hanya dari musik, tapi dari cerita lagu itu. Mudah-mudahan aransemen musik sampai notasi lagu benar-benar bisa membawa teman-teman terwakili dengan lagu ini. Karena saya yakin banyak banget diluar sana yang merasakan lirik ini,’ Tutupnya. (*)