Medinafm (Garut) – Berkibar dan dikenal hingga kini lagu ‘Indonesia Jaya’ karya almarhum Chacken M menjadi salah satu lagu nasional yang tak boleh dilupakan. Melanie Subono bersama Buluk ‘Superglad’ dan Dennis Nussy pun mengaransemen ulang lagu tersebut.
Lagu ‘Indonesia Jaya’ mulai dirilis pada tahun 80-an kala itu dipopulerkan oleh Harvey Maleholo. Lagu yang penuh semangat dan mendorong persatuan bangsa itu pun akhirnya dijadikan sebagai salah satu lagu nasional.
Tentunya pecinta musik Indonesia mengenalnya karena hingga lewat laman YouTube pun berbagai macam cover lagu ini bermunculan.
Bersama para sahabatnya, Melanie menggandeng Bersahaja Entertainment merilis lagu tersebut dengan versi baru yang segar.
“Aku memilih lagu ini karena punya arti yang dalam. Saat lagu lain hanya menjanjikan cinta itu indah dan lain-lain, ini jelas menuliskan kalau hidup itu nggak akan indah, Indonesia nggak akan indah tanpa perjuangan,” jelas perempuan yang akrab disapa Mel tersebut.
Mengutip lirik lagu ‘Indonesia Jaya’, Mel merasa Tanah Air perlu saling “bergandeng tangan” tanpa pilih-pilih. Apalagi di tengah musibah wabah yang sedang menimpa.
Perilisan lagu ini pun bukan aji mumpung. Lagu telah siap dirilis sejak awal bulan lalu, namun memang diagendakan untuk tayang di akhir Maret 2020 karena jadwal yang telah disepakati semua pihak.
Ternyata wabah covid-19 turut membuyarkan agenda banyak orang. Namun semangat persatuan tidak boleh putus. Justru di momen genting seperti ini sudah waktunya saling menghormati, saling menjaga, berkorban dan membakar jiwa Pancasila lebih keras lagi.
“Indonesia sedang butuh tangan untuk menggandeng, pengorbanan dan perjuangan tanpa pilih-pilih. Hari ini Indonesia lagi butuh semua yang tertulis di lirik lagu ini,” tuturnya.
Pemilihan Buluk sang vokalis Superglad untuk berkolaborasi pun bukan asal comot. Mel melihat Buluk dan juga Dennis Nussy yang menggarap seluruh lagu ini memiliki “nyawa” yang sama dengannya dan ‘Indonesia Jaya’.
Tak seperti lagunya yang mampu menenangkan, Chacken M di akhir masa hidupnya dalam keadaan tidak baik. Beliau pun berpulang pada 4 Maret 2008 silam dengan meninggalkan istri dan anak-anak. Nantinya 100% keuntungan digital dari lagu ini akan diberikan sepenuhnya kepada ahli waris Chacken M sebagai tanda terima kasih telah menciptakan karya yang begitu indah. (*)