12 Februari 2018
Ide untuk merilis single ‘Tamasya’ ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2013. Namun saat itu waktu dan tenaga kami belum sepenuhnya tercurah, hingga akhirnya gagasan tersebut tinggal wacana minus eksekusi. Lima tahun cukup kiranya, untuk kembali ke studio rekaman dan menggarap lagi lagu lama yang diciptakan 21 tahun yang lalu. Sembari menerka animo peminat rilisan-rilisan lawas, kami putuskan untuk merekam lagu yang kami anggap paling sulit untuk diproduksi tahun 90-an dulu.
Lagu ini diciptakan oleh Adink & Maria tahun 1997, dan menjadi lagu ciptaan pertama Klarinet. Kenapa Tamasya ? Maria, sang penulis lirik, menuturkan bahwa kondisi sosial politik yang mulai panas pada saat itu membuat kami memilih untuk menjadi kaum eskapis. Kami memilih untuk berlari denga nmusik, meski sadar betul bahwa bermusik saat itu tidak sebebas sekarang. Tamasya yang kami rasakan adalah tamasya di kepala, hanya berani berandai-andai. Cerita ini tergambar dengan baik oleh Monica Hapsari, sang illustrator artwork Tamasya.
Nuansa retro yang cukup kental di lagu ini bukan sebuah ketidaksengajaan. Awal Klarinet tampil dengan nama Sinar Bahagia, formasi 5 orang (Maria, Adink, Andi, Heddy, Muning), selalu diidentikkan dengan band yang selalu membawakan lagu-lagu The Cardigans. Beberapa rilisan lawas pun kerap mewarnai proses bermusik kami, salah satunya Tetty Kadi dengan ‘PergiKeBulan’-nya. Semua instrumen dan aranseme ndalam lagu ini dikerjakan oleh Adink, dibantu oleh Muning pada drum, dan Harry Winanto pada flute, mixing oleh Ledu Chandradan mastering oleh Wendi Arintyo. Sementara proses penggarapan lagu Tamasya dari recording sampai mastering dikerjakan di ALS Studio.
Hiatus panjang selama 20 tahu nbukan hal yang mudah bagi kami untuk kembali kedunia musik. Dengan sisa anggota band yang ada (Adink, Maria, Muning), dibantu oleh beberapa rekan musisi, kami berharap Klarinet masih bisa diterima oleh penikmat musik Indonesia. Single ‘Tamasya’ siap meluncu rsecara digital di beberapa platform musik (Spotify, AppleMusic, JOOX, Deezer) dan radio se-Indonesia di hari penuh kasih, 14 Februari 2018.
Selamat menikmati!
“Menjadi kenangan itu sungguh menyenangkan”
-KLARINET-