Medinafm (Garut) – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak selalu identik dengan pengusaha kelas menengah ke bawah. Produknya tidak melulu dijual dengan harga murah meriah. Pengusaha UMKM juga bisa menghasilkan produk premium.
Untuk itu, menjelang Hari Jadi ke-209 Kabupaten Garut, Pemkab Garut akan mengklasifikasikan produk UMKM premium di Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan pemasaran produk UMKM di Kabupaten Garut.
“Tentu kita usahakan, langkah-langkah yang berhubungan dengan bagaimana kita meningkatkan pemasaran yang bersifat kolaboratif, jadi premiumnya Jawa Barat apa, masuk nggak (produk) premium dari Garut di Jawa Barat, dari Kota Cirebon di premium Jawa Barat, tapi kalau di Garut yang masuk premium itu yang mana,” kata Bupati Garut, Rudy Gunawan saat membuka acara Dekranasda Craft Expo yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Garut bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Garut di Halaman Mall Ramayana, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu pagi (28/11/2021).
Dalam kesempatan ini, Rudy Gunawan mengapresiasi kegiatan yang juga dihadiri oleh beberapa perwakilan Dekranasda kabupaten lainnya. Ia berharap kegiatan ini bisa memulihkan perekonomian khususnya ekonomi kreatif di Kabupaten Garut.
“Tentu saya berharap, kegiatan ini menjadi pemacu dalam rangka memulihkan ekonomi kreatif, tapi lebih penting lagi Bu Diah dan Pak Gania, sekarang itu marketplace,” ujar Rudy.
Sementara itu, Ketua Umum Dekranasda Garut, Diah Kurniasari menerangkan, tujuan dari kegiatan Dekranasda Craft Expo ini bertujuan untuk meningkatkan serta mempromosikan produk unggulan khususnya asal Kabupaten Garut. Diah menuturkan, kegiatan Dekranasda Craft Expo tahun ini merupakan bagian dari agenda rutin dalam upaya mempromosikan produk unggulan daerah, sesuai dengan visi misi Dekranasda Kabupaten Garut yaitu Dekranasda yang inovatif, kolaboratif dan kreatif dalam meningkatkan daya saing pengrajin Kabupaten Garut.
Ia menyebutkan, dalam acara Dekranasda kali ini, pihaknya juga memberikan hadiah kepada para pemenang lomba batik yang telah diikuti oleh 65 peserta. Ke-65 peserta tidak hanya berasal dari Garut, tetapi juga dari provinsi lain seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Ternyata mereka lebih menghayati filosofi yang ada di batik, batik Garut, itu kami insha Allah mudah-mudahan yang juara ini bisa Pak Bupati membuat ini menjadi icon yang para PNS untuk memakai batik yang telah kami pilih nantinya,” ujar Diah.
Diah menerangkan ada beberapa kriteria dari lomba batik ini diantaranya adalah berisi filosofi tentang Garut, sehingga seluruh hal atau budaya yang dimiliki Garut tertuang dalam batik tersebut. “Kriteria lomba ini dari kerumitan, apa isi dari kandungan khususnya (tentang) Garut, filosofinya ada gak di dalam. Dan itu alhamdulillah, dan juga mereka itu memenuhi syarat bagaimana semua (tentang Garut) di Garut itu di batik itu semua masuk. Termasuk ada babancong, domba, dodol dan itu semua ada. Dan itu alhamdulillah kita sudah menemukan pemenang,” katanya.
Sementara itu, Kadisperindag Garut, Nia Gania Karyana mengatakan, acara ini merupakan pameran terbesar yang dilaksanakan oleh Dekranasda Garut beserta Disperindag dan ESDM Garut setelah dua tahun terhenti dikarenakan masa pandemi Covid-19. Menurutnya, tak hanya promosi, kegiatan ini juga dapat meningkatkan silaturahmi antar dekranasda kabupaten.
“Forum ini tidak hanya forum untuk memamerkan seperti ini, tetapi ada forum yang lebih penting, silaturahmi di antara Kabupaten Kota di Kabupaten Garut. Mudah-mudahan dengan penampilan-penampilan seperti ini di tahun 2022 lebih banyak, karena bagaimanapun salah satu hal yang bisa lakukan adalah memamerkan seperti ini,” tandasnya.
Berikut nama para para pemenang lomba batik :
- Juara 1: Suparno asal Wonogiri, Jawa Tengah dengan tema motif “Harmoni Kehidupan”
- Juara 2: Siti Zulaikhah asal Pacitan Jawa Timur dengan tema motif “Wilujeung Sumping di Garut”
- Juara 3: Rahajeng Nuri Metiasari asal Kuningan, Jakarta Selatan dengan tema motif “Batik Garut Lestari”
- Juara Harapan 1: Riki Yuliana asal Pekalongan, Jawa Tengah dengan tema motif “Keluarga Basajan”
- Juara Harapan 2: Dwi Risdayanto asal Cakung, Jakarta Timur dengan tema motif “Domba Adu”
- Juara Harapan 3: Encu Samsudin asal Garut, Jawa Barat dengan tema motif “Domba Garut”