Medinafm (Garut) – Dul Jaelani adalah sebuah anugrah dengan bakat musikal luar biasa, Fadly Arifuddin adalah pribadi yg menggambarkan kedewasaan bertutur dalam melodi. Akan sangat menggembirakan jika keduanya bersama.
…Maafkanlah segala dosa kepada-Mu aku menyerah, berikanlah kasih sayang
dan cinta-Mu aku menyerah...
Ada banyak harap setelah sekian banyak kemunafikan dan banyak kekalutan yang lain. Saat dunia dan sekeliling dipayungi awan yang memudar, ada kalanya meluruskan pikiran dan niat itulah sebuah pertanda, jadi sebuah kondisi disaat kita semua terpekur, duduk bersimpuh, tak ada kekuatan apapun yang menyerupainya, lisan lirih berkata maaf yang mulanya adalah sekedar ucap jadi berarti besar manakala diindahkan oleh-Nya untuk menjadi berkah bagi insan pendosa di dunia.
Dul Jaelani, remaja usia belasan memotret dan menyuguhkan ‘kepasrahan’ menjadi sebuah tanda dimana kita semua tak sebanding apapun dengan-Nya sementara kekuatan emosional vokal Fadly membungkus aransemen lagu
menjadi sebuah komposisi berkelas tentang keindahan berserah kepada-Nya.
Dua hal ini adalah penyempurna sebuah karya lagu berjudul ‘Sang Pemuja’ yang seperti telah ditakdirkan kembali digarap oleh seorang maestro bernama Stephan Santoso.
Dan di bulan penuh berkah kegembiraan nan suci ini, persembahan Dul Jaelani dan Fadly Arifuddin semoga menjadi jalan untuk lebih mengenal sang Maha, jadi jalan terang dalam panjangnya gelap, jadi pengingat antara yang haram dan yang wajib dan menjadi pembatas yang jelas antara Pencipta dan pemuja. (*)