Medinafm (Garut) – Dayat Simbaia sang idola cilik asal Jawa Timur kini ternyata sudah beranjak dewasa. Dayat pun kembali ke panggung tarik suara dengan single barunya yang berbahasa Jawa dengan nuansa koplo, ‘Kesusu Rabi’.
Dayat Simbaia adalah jebolan ajang pencarian bakat Idola Cilik RCTI putaran pertama tahun 2008. Sejak itulah karir Dayat di dunia entertainment mulai dirintis, bukan hanya sebagai penyanyi tetapi juga merambah ke dunia akting. Awal debutnya di akting dia bermain sebagai pemeran utama dalam serial “Nino manusia Ikan” dan dilanjutkan bermain ke beberapa serial lainnya. Menginjak usia remaja artis kelahiran Pamekasan Madura ini bersama teman-temannya membentuk Boyband STANZA yang sempat menelorkan mini album yang diproduksi oleh GNP Music tahun 2011 dengan hitsnya “Galau”.
Selain bermain serial TV dan FTV Dayat juga bermain di beberapa film layar lebar, salah satunya adalah dalam film peraih Piala Citra sebagai Film Terbaik FFI 2013 yaitu SANG KIAI, dia bermain sebagai Yusuf Hasyim, putra bungsu KH. Hasyim Ashari. Kemampuan aktingnya akhirnya banyak mendapat tawaran untuk bermain serial atau FTV dari beberapa production house di Jakarta.
Selain di atas panggung, ternyata Dayat juga memiliki bakat lain juga yaitu berperan di belakang layar sebagai sutradara sekaligus editor, dan animator. Diam-diam Dayat telah mengerjakan video klip beberapa artis baik dewasa maupun artis cilik.
Di tahun 2020 ini Dayat sengaja ingin memproduksi single anyarnya bersama GNP Music yang sebelumnya dia sudah mengeluarkan single antara lain “Sahabat terbaik” dan “Siapa”. Genre musik yang dipilihnya saat ini agak berbeda dengan single sebelumnya. Dayat mengambil warna baru dengan memproduksi single berbahasa Jawa berjudul “Kesusu Rabi” yang jika diterjemahkan adalah “Keburu Nikah”.
Karena memasuki dunia yang baru baginya, untuk single yang ditulisnya sendiri ini Dayat banyak bertukar pikiran dengan sang ayah, terutama soal bahasa Jawa nya.
Ketika ditanya mengapa Dayat memilih untuk masuk ke genre ini, dia menjawab bahwa tidak dipungkiri bahwa pasar musik akhir-akhir ini diramaikan dengan jenis musik dan lagu berbahasa Jawa dengan genre dangdut semi koplo. Sebagai seorang seniman yang tidak mau egois dalam berkarya, maka Dayat dalam karyanya kali ini sengaja memilih untuk mengikuti pasar yg ada. Dan mengenai lirik lagunya yang berbahasa Jawa, hal ini juga dijelaskannya, bahwa lagu berbahasa Jawa ternyata sudah bisa diterima di seluruh daerah lain di Indonesia ini.
Banyak sekali orang yg berasal dari Jawa yang tersebar di Nusantara ini baik mereka yang mencari rejeki di perantauan, juga orang-orang Jawa yang sejak lama tinggal di beberapa pulau untuk mengikuti program transmigrasi dan sekarang sudah beranak pinak tetapi tetap menggunakan budaya Jawa walaupun berada di tempat yang sekarang mereka tempati. Bahkan lagu pop berbahasa Jawa juga sudah menembus pasar musik Malaysia.
Lagu ini sendiri berkisah mengenai keresahan seorang lelaki yang memiliki pacar, yang mana pacarnya tersebut akhirnya akan dinikahkan orang tuanya dengan pemuda yg lebih mapan. Padahal sang lelaki ini sudah berjanji kepada pacarnya untuk akan tetap mencintai dan meminitanya untuk setia menunggu di kala ia merantau ke kota untuk mencari pekerjaan demi mencari bekal untuk melamar sang kekasih. Tapi apa daya ternyata ketika ia kembali bertemu untuk melamar kekasihnya ternyata sang kekasih lebih dulu menyodorkan undangan pernikahannya dengan pemuda lain pilihan orang tuanya.
Kesan lagu ini pun menjadi lebih terasa saat menyaksikan visualnya dalam video klip yang digarapnya sendiri. Melalui karyanya ini Dayat ingin meramaikan blantika musik Indonesia, dengan menjadikan lagu ini sebagai alternatif lagu pilihan untuk bisa dinikmati pecinta lagu Jawa, Lagu dangdut yang enak dan easy listening. (*)