Medina FM (Garut) – 2020 menjadi langkah awal bagi Indiarisa untuk berkarya di bidang musik. Melalui Balakosa, Indi yang semula dikenal sebagai TV Presenter/Host, penyiar radio dan content creator di berbagai kanal digital, Ia mencoba mengungkap sisi lain dirinya. “it tooks time for me to found courage to release this song, sebuah karya yang sarat makna buatku and amazingly i also found it as one of the best therapeutic form to express my emotions.”
Lewat BALAKOSA (bumi rancu tanpamu), Indi mengajak kita untuk melewati masa-masa sulit melalui hal kecil nan sederhana, yaitu rasa terima kasih yang ditujukan kepada apa maupun siapapun yang pernah hadir dalam hidup kita.
“I’m a firm believer that people cross our path for some reason, gak mungkin gak sengaja ketemu gitu aja, sedikitnya memang sudah ditakdirkan dan pasti beralasan. semua punya perannya masing-masing, it’s them all that creates us today. all we gotta to do is to be thankful for them.” ujar Indi.
BALAKOSA (bumi rancu tanpamu) hadir sebagai lagu bernuansa Lo-Fi R&B yang di produseri oleh Icom serta lagu dan lirik yang ditulis dengan begitu sederhana oleh Reska Iyong namun terdengar sangat manis dan cocok dengan pribadi Indi yang feminin namun tegas.
“aku coba gambarkan beberapa hal yang gak bisa kuungkapkan lewat kata, and he did it well. Rasanya kayak Reska bisa merangkum secara bersamaan isi hati dan kepalaku secara sempurna” imbuh Indi.
“Aku berusaha menceritakan masa sulit yang baru aja aku alami, i guess people called it as a quarter life crisis, which I think is one of my hardest phase in my life and I’m tryna tell you that I can passed through it with gratitude.” Tamnahnya.
Dengan rasa terimakasih terhadap orang yang pernah singgah dihidup kita dan bersyukur atas segala hal yang pernah kita lalui, Indi juga berharap jika ada orang yang sedang merasakan hal yang sama lalu mendengarkan lagu ini, Ia tak lagi merasa sendiri.
Oleh karena itu, Indi berharap siapapun yang mendengarkan BALAKOSA (bumi rancu tanpamu) bisa melihat peristiwa ini sebagai suatu fase kehidupan yang pada akhirnya dapat terlewati juga, bahkan dengan sangat manis.
“you will survive. percayalah kamu juga akan merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya. that is amazing you wouldn’t believe that”. Pungkasnya. (*)