Medinafm (Tasikmalaya) – Untuk menghadirkan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat khususnya peserta JKN-KIS, seluruh rumah sakit berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan menciptakan berbagai inovasi. Dengan inovasi pelayanan yang dihadirkan Rumah Sakit Jasa Kartini, hal tersebut menjadikan salah satu rumah sakit percontohan bagi Rumah Sakit Medina Garut dalam pemberian pelayanan kepada peserta.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim dari Rumah Sakit Medina Garut untuk melakukan Program sharing dan studi banding pelayanan Program JKN-KIS ke RS Jasa Kartini. Kita bertukar pengalaman dalam hal pelayanan dan juga tentunya sama-sama belajar. Kami memberikan informasi mengenai sistem pelayanan yang diterapkan dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua dalam rangka perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat di Jawa Barat,” ujar Direktur Rumah Sakit Jasa Kartini Rudy Suradi, Rabu (04/08).
Rudy menambahkan bawha Rumah Sakit Jasa Kartini selalu berpegang teguh pada komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa ada beberapa hal yang harus mengalami peningkatan dalam pemberian pelayanan. Hal tersebut merupakan buah dari sinergi yang dibentuk dengan baik antara BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit Jasa Kartini.
“BPJS Kesehatan sebagai instrumen pemerintah sangat berkomitmen kepada seluruh fasilitas kesehatan, termasuk RS Jasa Kartini ini. Kami pun mendapat bimbingan dari BPJS Kesehatan dengan 120 item perbaikan, dan dalam hal perbaikan pelayanan kami tidak akan berhenti di angka 120 item, kami akan terus melakukan perbaikan dengan dasar keinginan kuat untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Tasikmalaya dan sekitarnya,” tambah Rudy.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan (PMR) BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya Hardy Hutahaean menyampaikan bahwa dengan adanya Fasilitas Kesehatan yang bermutu tinggi kepercayaan publik akan meningkat dan menciptakan loyalitas peserta. Hal ini akan berdampak pada pembayaran iuran yang lancar sehingga Program ini berjalan mulus tanpa hambatan.
“Perlu diketahui, di seluruh Indonesia, hanya baru Rumah Sakit Jasa Kartini yang terkelola dengan baik sampai dengan ke otomasi by system untuk Program Rujuk Balik dengan backbone peresepan elektronik. Kami harap, dengan adanya kegiatan studi banding ini, Rumah Sakit Media Garut serta rumah sakit lainnya bisa mengikuti jejak yang dilakukan RS Jasa Kartini untuk berinovasi demi kepentingan kepuasan terhadap pelayanan di rumah sakit,” ungkap Hardy.
Hardy mengatakan, ada beberapa yang menjadi keunggulan yang dihadirkan oleh RS Jasa Kartini antara lain, menyesuaikan kebutuhan tempat tidur RS dengan proporsi kepesertaan di wilayah kabupaten/kota setempat. Hal ini secara nyata dilakukan RS Jasa Kartini dengan menurunkan proporsi VIP/VVIP dari 68% di akhir tahun 2018 sehingga menjadi 9% di awal tahun 2021, Peresepan dan penulisan permintaan laboratorium/rontgen/penunjang diagnostik lainnya dengan sistem digital atau tanpa kertas juga sebagai bentuk upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Kami juga mendukung RS Medina Garut dapat menjadi provider pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Garut. Kami juga mengapresiasi kepada Pemda Kabupaten Garut yang selalu responsif dalam mendukung Program JKN-KIS terutama dari sisi pembayaran premi yang selalu tepat waktu dan progress dalam percepatan pencapaian Universal Health Coverage di Kabupaten Garut. Semoga sinergi ini terus berjalan dengan baik ke depannya agar seluruh masyarakat Kabupaten Garut bisa memanfaatkan kartu kepesertaan JKN-KIS dengan nyaman,” tutup Hardy. (BS/ha/Jamkesnews)