Medinafm (Garut) – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Hj. Diah Kurniasari menggelar pertemuan tertutup bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat HM Ridwan Kamil (15/12).
Pertemuan yang dilaksanakan tertutup itu membahas tentang perlindungan Perempuan dan Anak korban perlakuan HW pemilik Boarding School yang saat ini dalam penanganan pihak berwajib.
Usai pertemuan Diah Kurniasari mengatakan, ada perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo dalam kasus ini, Jokowi menginstruksikan agar negara memberikan sanksi tegas dan pengawalan khusus terhadap kasus pelecehan seksual terhadap anak.
“Tentunya, terkait dengan hal ini Bapak Presiden memberikan perhatian khusus dalam kasus ini, Bapak Presiden menginstruksikan agar negara hadir dan memberikan tindakan tegas, salah satunya dengan mengawal kasus ini, serta memberikan perlindungan penuh terhadap korban-korban nya” kata Diah.
Untuk perlindungan terhadap Korban lanjut Diah, P2TP2A telah memberikan pendampingan sejak bulan Mei tahun 2021.
”Bahkan Akte Kelahiran, Kartu Identitas Anak ( KIA ) serta Pembaharuan Kartu Keluarga sudah diberikan Disdukcapil Garut melalui P2TP2A yang diserahkan oleh ibu Menteri PPPA Bintang Puspayoga kepada anak-anak korban disaksikan Gubernur Jawa Barat” terang Diah.
Diah menerangkan, P2TP2A akan terus memberikan pendampingan kepada korban dan anak-anaknya, konseling pun terus dilaksanakan dalam upaya memulihkan trauma pada korban.
”Saya berharap dukungan warga Garut dalam upaya mengembalikan kepercayaan para korban dan anak-anak, salah satunya dengan merahasiakan identitas korban merupakan bentuk dukungan masyarakat kepada keluarga korban dalam kasus ini” harap Diah Kurniasari. (BI)